Minggu, 12 Agustus 2018

Sejarah Manusia dlm Perkembangan TI & Peran MIS dlm Profesionalisasi & Eksternalisasi



1.2. Manusia dalam Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi.

            Sejarah perkembangan teknologi informasi dapat dibagi ke dalam 4 (empat) era yaitu:  Era Pra-Mekanis, Era Mekanis, Era Elektromekanis, dan Era Elektronik. Beberapa era diantaranya masih memberikan pengaruhnya kepada kehidupan manusia hingga kini. Berikut adalah perjalanan sejarah perkembangan teknologi informasi selengkapnya.
I.      Era Pra-Mekanis
Era pre-mekanis adalah era dimana manusia pertama kali mulai berkomunikasi dengan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi atau gambar di dinding goa. Selain ditemukannya sistem huruf atau alfabet dan sistem angka,  beberapa teknologi lain yang ditemukan pada era ini adalah kertas, pena, buku, dan kalkulator.
Sejarah perkembangan teknologi informasi pada era pra-mekanis berlangsung antara tahun 3000 SM hingga 1450 M. Pada tahun 3000 SM, Bangsa Sumeria di Mesopotamia telah mengembangkan tulisan pertama. Sebelum tulisan ditemukan, bangsa Sumeria berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang mereka catat dengan menggunakan gambar sederhana. Mereka menulis di atas lempengan tanah liat dan kemudian mengembangkan naskah yang kita kenal sebagai runcing atau berbentuk baji.
Kemudian, sekitar tahun 2600 SM, bangsa Mesir kuno mulai menulis pada daun papirus. Bangsa Mesir Kuno juga merupakan bangsa yang pertama kali menemukan sistem angka. Selanjutnya, sekitar tahun 2000 SM, bangsa Fenesia yang menempati sepanjang pantai Laut Mediterania menciptakan berbagai simbol-simbol. Alfabet Fenesia sendiri baru dikembangkan pada sekitar tahun 1200 SM yang berasal dari prototipe Bangsa Semit. Alfabet Fenesia merupakan akar bagi alphabet Yunani yang kita kenal sekarang. Dengan ditemukannya sistem alphabet dan kertas, manusia kemudian mencoba untuk menyimpan apa yang ia tulis ke dalam tempat penyimpanan. Di sinilah buku dan perpustakaan pertama mulai berkembang.
Terkait dengan sistem angka yang juga mulai berkembang di era pra-mekanis, sekitar tahun 100 M telah ditemukan sistem angka 1-9 pertama di India. Lebih dari tujuh abad kemudian, ditemukan angka nol. Setelah ditemukannya sistem angka, manusia kemudian mengembangkan sebuah alat yang dapat digunakan untuk melakukan sesuatu terhadap angka-angka tersebut. Alat tersebut adalah kalkulator yang merupakan penanda pertama dari sebuah prosesor informasi. Kalkulator kuno atau abakus adalah salah satu teknologi yang ditemukan pada era pra-mekanis setelah berkembangnya sistem angka.

II.     Era Mekanis
Era mekanis adalah era dimana manusia pertama kali mulai melihat kaitan antara teknologi yang kita gunakan pada era kini dan era lalu. Era mekanis pada perkembangan teknologi informasi berlangsung antara tahun 1450 hingga 1840. Era mekanis adalah era dimana ledakan informasi terjadi untuk pertama kalinya. Hal ini ditandai dengan  ditemukannya mesin cetak oleh Johann Gutenberg dan perkembangan buku. Berbagai teknologi baru lain yang juga dikembangkan pada era mekanis adalah komputer melalui teknologi analog/mekanik dalam mengolah data aritmatik yang ditemukan oleh Charles Babage. Selain itu, teknologi lainnya yang juga ditemukan pada era mekanis adalah Pascaline yaitu komputer mekanis yang sangat terkenal yang ditemukan oleh Blaise Pascal. Selain berbagai temuan-temuan teknologi baru, berbagai mesin yang berbeda pun diciptakan pada era mekanis misalnya kalkulator.
Difference Engine No. 1, dirancang untuk menghitung dan menabulasi fungsi polinomial.

III.    Era Elektromekanis
Penemuan cara memanfaatkan listrik adalah kunci kemajuan yang dilakukan selama periode ini. Data dan informasi bisa diubah menjadi impuls listrik. Ini merupakan era awal dari telekomunikasi. Telekomunikasi adalah alat dan teknik yang digunakan untuk transmisi informasi jarak jauh melalui kabel atau radio/satelit tanpa merusak atau hilang karena gangguan. Era elektromekanis sendiri berlangsung selama satu abad yaitu antara tahun 1840 hingga 1940. Beberapa teknologi revolusioner ditemukan pada era elektromekanis seperti batere volta pada akhir abad 18, telegraf di tahun 1800an, kode Morse diciptakan di tahun 1835 oleh Samuel Morse, telepon di tahun 1876 oleh Alexander Graham Bell, radio diciptakan oleh Guglielmo Marconi di tahun 1894.

Teknologi lain yang ditemukan pada era elektromekanis adalah komputer digital. Komputer digital otomatis berskala besar pertama dibuat di Amerika Serikat dengan nama Mark 1 yang diciptakan oleh Universitas Harvard sekitar tahun 1940. Komputer ini memiliki tinggi 8 kaki, panjang 50 kaki, dan lebar 2 kaki dengan berat sekitar 5 ton. Pada era ini juga muncul konsep teknologi komunikasi satelit. Semua teknologi tersebut merupakan langkah awal menuju sistem teknologi informasi modern.


Mark 1, Komputer Pertama

IV.   Era elektronik adalah era yang kita jalani saat ini. Era elektronik berlangsung sejak tahun 1940 hingga kini. Beberapa temuan penting pada era elektronik adalah komputer berkecepatan tinggi pertama yang menggunakan tabung hampa yang bernama ENIAC, program penyimpanan komputer pertama, komputer komersial pertama yang bernama UNIVAC. UNIVAC atau Universal Automatic Computer adalah komputer pertama yang ditujukan untuk kepentingan komersial. Selain itu  ada juga ENIAC atau Electronic Numerical Integrator Computer adalah komputer digital pertama berkecepatan tinggi yang diprogram ulang untuk mengatasi luasnya permasalahan komputer. ENIAC dirancang untuk digunakan oleh militer Amerika Serikat.  Mesin ini lebih besar dibandingkan dengan Mark 1.
Berbagai evolusi teknologi komputer, teknologi komunikasi satelit, dan sistem komunikasi dapat dilakukan dengan kecepatan tinggi karena ditemukannya  media penyebaran informasi melalui serat optik. Dengan ditemukannya serat optik manusia dapat menyebarkan dan memperoleh informasi dengan sangat cepat, kecepatan tersebut yang menggunakan kecepatan cahaya yaitu 3x108 m/detik, artinya dalam 1 detik informasi dapat mengelilingi bumi sebanyak 7 kali dengan menggunakan perangkat fiber optik.

1.9. Peran Sistem Informasi Manajemen terhadap Profesionalisme dan Eksternalisasi 
I.      Profesionalisasi Pengelolaan Manajemen dan Informasi
            Sejarah teknologi informasi juga merupakan sejarah profesionalisme manajemen. Misalnya, konsep Kuantitas Pesanan Ekonomi (economic order quantity / EOQ) dan rumus untuk menghitungnya dikembangkan pada awal 1900-an, namun konsep tersebut tidak diterapkan secara luas dalam praktek sampai tahun 1960an, ketika perusahaan mulai mengembangkan perangkat lunak yang mengotomatisasi perhitungannya. Dalam hal untuk menerapkan fungsi komputasi ke  dalam tugas sebuah organisasi, hal tersebut mendorong terciptanya praktik manajemen baru.
            Seiring berjalannya waktu, gagasan manajemen seperti EOQ dan tagihan material tersebar di antara organisasi melalui banyak saluran: gerakan pribadi, masyarakat profesional, manajemen pendidikan, organisasi penelitian dan industri perangkat lunak dan layanan profesional yang berkembang. Profesionalisasi dalam pengelolaan manajemen dan informasi telah diyakini sebagai cara terbaik untuk melakukan sesuatu dalam organisasi. Sehingga pada tahap selanjutnya adalah bagaimana menciptakan  hal tersebut kedalam sebuah perangkat lunak dan dipatenkan. Sekarang tidak mungkin melakukan banyak hal dalam organisasi tanpa sistem informasi. Akuntan, perencana, pemasar, pakar sumber daya manusia dan analis keuangan semuanya diharapkan dapat mengetahui bagaimana menggunakan aplikasi manajemen dan informasi dalam melakukan pekerjaan mereka.  
            Profesionalisme yang didukung dan diperkuat oleh teknologi informasi juga dipercepat dalam pengelolaan informasi domain. Asosiasi profesi seperti Assosiation for Computing Machinery (ACM), Asosiasi Profesional Teknologi Informasi (dahulu adalah lembaga pengelola pengolahan data dan asosiasi akuntan mesin nasional). Dan masyarakat untuk manajemen informasi tanggal kembali ke tahun 1950an dan 1960an. Namun, dua dekade terakhir ini telah melihat peningkatan profesionalisme dari pekerjaan utama terkait TI: operasi TI, pengembangan perangkat lunak, manajemen proyek, dan pengelolaan umum dari TI.
Diantaranya adalah :         
    Dengan ditemukannya metode IT Infrastucture Library (ITIL), yang berusaha mengkodifikasi praktik yang berkaitan dengan pengelolaan layanan TI, diterbitkan pada tahun1989.
    Model Mitos Kemampuan Memanfaatkan (CMM), yang mendefinisikan sebuah proses untuk perbaikan terus-menerus dalam rekayasa perangkat lunak, pertama kali diluncurkan pada tahun 1991.
    Project Management Institute (PMI) merilis versi pertama dari 'Book of Knowledge' pada tahun 1996. Pada tahun 2005, sertifikasi PMI dianggap sebagai tanda manajer proyek TI 'berkualitas' (Meyer 2005).
    Inisiatif profesionalisme TI lainnya adalah Asosiasi Manajemen Keuangan TI, yang didirikan pada tahun 1988, Tujuan Pengendalian untuk Bisnis dan Teknologi Informasi Terkait (COBIT), yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1996,
            Singkatnya, teknologi informasi telah berkontribusi pada profesionalisasi selain itu, manajemen informasi itu sendiri telah diprofesionalkan melalui sebuah proses yang didukung dan diperkuat oleh penggunaan TI. Akibatnya, praktik pengelolaan informasi yang pada awalnya merupakan pekerjaan kerajinan dengan praktik yang disesuaikan oleh individu dan organisasi, profesionalisasi yang meningkat memberikan manajemen informasi karakter transorganisasional. Diantara konsekuensi lainnya, profesionalisme memacu pergerakan TI - menggunakan organisasi. Hal Ini juga yang memprakarsai munculnya eksternalisasi TI.
-    Eksternalisasi TI
Dengan adanya manusia yang semakin profesional mendukung terbentuknya  sebuah pergerakan profesional dibidang teknologi itu sendiri. Pergerakan tersebut diwujudkan dalam bentuk sebuah organisasi yang mengkhususkan diri dalam penyediaan dan pelayanan TI atau yang lebih dikenal dengan Outsourcing TI.
Operasi dan pemeliharaan perangkat lunak Outsourcing TI telah menjadi bisnis yang booming sejak tahun 1989, ketika Eastman Kodak Company yang berkinerja buruk mengejutkan komunitas bisnis dengan mengumumkan keinginannya untuk melakukan outsourcing semua aktivitas TI. Keputusan dalam melakukan outsourcing TI merupakan keputusan yang sesuai dengan ideologi bisnis pada saat itu yaitu ‘Berpegang teguh pada bisnis utama dan merancang ulang proses bisnis untuk dapat mengendalikan bisnis value.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar